Sifat Wudhu Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Yahya Badrusalam
Sifat Wudhu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam merupakan bagian dari kajian Islam ilmiah Mukhtashar Shahih Muslim yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. Hafidzahullah. Kajian ini disampaikan pada Ahad, 6 Sya’ban 1444 H / 26 Februari 2023 M.
Kajian Hadits Tentang Sifat Wudhu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam
Kita masih di bab صفة وضوء رسول اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ (Sifat Wudhu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam).
Hadits 125:
عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ زَيْدِ بْنِ عَاصِمٍ الْأَنْصَارِيِّ – رضي الله عنه – وَكَانَتْ لَهُ صُحْبَةٌ قَالَ قِيلَ لَهُ تَوَضَّأْ لَنَا وُضُوءَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَدَعَا بِإِنَاءٍ فَأَكْفَأَ مِنْهَا عَلَى يَدَيْهِ فَغَسَلَهُمَا ثَلَاثًا ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ فَاسْتَخْرَجَهَا فَمَضْمَضَ وَاسْتَنْشَقَ مِنْ كَفٍّ وَاحِدَةٍ فَفَعَلَ ذَلِكَ ثَلَاثًا ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ فَاسْتَخْرَجَهَا فَغَسَلَ وَجْهَهُ ثَلَاثًا ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ فَاسْتَخْرَجَهَا فَغَسَلَ يَدَيْهِ إِلَى الْمِرْفَقَيْنِ مَرَّتَيْنِ مَرَّتَيْنِ ثُمَّ أَدْخَلَ يَدَهُ فَاسْتَخْرَجَهَا فَمَسَحَ بِرَأْسِهِ فَأَقْبَلَ بِيَدَيْهِ وَأَدْبَرَ ثُمَّ غَسَلَ رِجْلَيْهِ إِلَى الْكَعْبَيْنِ ثُمَّ قَالَ هَكَذَا كَانَ وُضُوءُ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
Dari Abdullah bin Zaid bin Ashim Al-Anshari -semoga Allah meridhainya-. Dikatakan kepada beliau: “Contohkan kepada kami wudhunya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.” Maka ia pun meminta air dalam bejana, lalu ia pun menuangkan dari bejana tersebut kepada kedua tangannya, dan beliau pun mencucinya tiga kali.
Kemudian beliau memasukkan tangannya ke dalam bejana, lalu mengeluarkannya, maka beliau pun berkumur-kumur dan istinsyaq dari satu telapak tangan, beliau melakukan itu tiga kali.
Kemudian beliau masukkan tangannya ke dalam bejana, lalu beliau mengeluarkannya, maka beliau mencuci wajahnya tiga kali.
Kemudian beliau memasukkan kembali tangannya ke dalam bejana dan beliau pun mengeluarkannya, maka beliau pun mencuci dua tangannya sampai siku-siku dua kali dua kali.
Kemudian beliau memasukkan kembali tangannya dan mengeluarkannya, dan beliau pun mengusap kepalanya dengan cara dua tangannya datang dan pergi.
Kemudian beliau mencuci dua kakinya sampai mata kaki. Kemudian beliau berkata: “Demikianlah tata cara wudhunya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.” (HR. Muslim)
Istinsyaq
Ikhtilaf para ulama tentang hukum berkumur-kumur dan istinsyaq, apakah berkumur-kumur dan istinsyaq hukumnya wajib atau sunnah? Ini menjadi dua pendapat. Sebagian mengatakan sunnah, dan ini pendapat Imam Syafi’i dan kebanyakan ulama. Dalilnya adalah ayat, dimana Allah mengatakan:
… فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ…
“Cucilah wajah kalian.” (QS. Al-Ma’idah[5]: 6)
Allah tidak menyebutkan di situ kumur-kumur dan istinsyaq. Allah hanya menyuruh kita untuk mencuci wajah.
Sedangkan Imam Ahmad pendapatnya mengatakan ini wajib. Dalilnya ayat itu juga. Beliau berpendapat bahwa mulut dan hidung termasuk wajah. Dan juga Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam tidak pernah sekalipun meninggalkannya. Kalaulah itu hukumnya sunnah tentu Nabi akan meninggalkan sekali untuk mencontohkan bahwa itu adalah hukumnya sunnah. Dan juga Nabi bahkan memerintahkan. Dalam riwayat Abu Dawud Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
إِذَا توضَّأتَ فمَضمِضْ
“Kalau kamu berwudhu, maka berkumur-kumurlah.” (HR. Abu Dawud)
Demikian pula Nabi bersabda dalam hadits yang akan disebutkan juga oleh Imam Muslim:
إِذَا تَوَضَّأَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَنْشِقْ بِمَنْخِرَيْهِ مِنَ الْمَاءِ
“Apabila salah seorang dari kalian berwudhu, hendaklah ia menghirup air ke hidung (istinsyaq).” (HR. Muslim)
Ini adalah perintah, sedangkan perintah itu pada asal hukumnya adalah wajib. Inilah pendapat yang paling kuat Insya Allah, bahwa berkumur-kumur dan istinsyaq itu hukumnya wajib.
Cara berkumur-kumur dan istinsyaq
Dalam hadits ini disebutkan caranya yaitu dari satu telapak tangan. Kita berkumur-kumur langsung disedot air tersebut ke hidung dari satu telapak tangan. Dan dalam riwayat Abu Dawud, Ibnu Abbas mencontohkan wudhunya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dimana beliau beristinsyaq dengan telapak tangan kanannya lalu mengeluarkan air itu dari hidung dengan tangan kirinya.
Ada riwayat yang menyebutkan bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memisahkan antara berkumur-kumur dan istinsyaq. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkumur-kumur terlebih dahulu baru istinsyaq. Riwayat tersebut memang diperselisihkan apakah dhaif ataukah hasan. Banyak ulama menghasankannya, dan ini insyaAllah yang paling kuat karena adanya jalan-jalan yang menguatkannya.
Maka dari itu boleh dua-duanya. Cara yang pertama yaitu dari satu telapak tangan langsung berkumur-kumur dan istinsyaq sekaligus. Cara yang kedua yaitu berkumur-kumur dulu baru istinsyaq.
Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 kajian yang penuh manfaat ini.
Download mp3 Kajian
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/52766-sifat-wudhu-rasulullah-shallallahu-alaihi-wa-sallam/